Home » , , » Tanaman Padi Sistem SRI Hemat Benih Padi

Tanaman Padi Sistem SRI Hemat Benih Padi

Written By Unknown on Friday, August 29, 2014 | 2:27 AM

KULONPROGO – Kabar bagus Pengembangan metode pertanian melalui System Rice of Intensification (SRI) diklaim mampu menghemat penggunaan bibit padi. Melalui metode ini biaya pembelian bibit dapat ditekan.
Menurut Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kulonprogo Tri Hidayatun, metode penanaman padi melalui sistem tersebut memiliki keunggulan yaitu menghemat penggunaan bibit.
“Jika dengan sistem penanaman yang biasa, setidaknya satu hektare lahan itu membutuhkan 25 kilogram benih padi. Namun dengan SRI hanya membutuhkan sepuluh kilogram benih saja,” Tutur Tri, Kamis (28/8/2014).
Tri Hidayatun  menjelaskan penanaman padi melalui sistem tersebut petani akan dapat lebih menghemat benih padi yang dipakai. Petani dihimbau untuk menggunakan sepuluh kilogram benih padi. Jika umumnya dalam satu titik bisa ditancapkan lebih dari satu benih padi, menggunakan metode SRI satu titik hanya ditancapkan satu benih padi saja, irit.
“Benih padi yang ditancapkan juga relatif lebih muda usianya jika dibandingkan pada benih padi yang biasa digunakan pada cara yang lama. Usia padi antar tujuh hari sampai sepuluh hari sudah bisa ditanam,” Tutur  Tri.
Mulai tahun 2013, sistem ini telah diterapkan di sejumlah kawasan pertanian di Kulonprogo. Sekitar kurang lebih 300 hektare lahan pertanian di Bumi Menoreh ini yang dipakai sebagai pengembangan pertanian menggunakan sistem SRI ini.
Tim yang dilibatkan dalam pengembangan pertanian SRI tersebut berjumlah 15 tim yang tersebar di lima kecamatan wilayah Kulon Progo, yakni Temon, Sentolo, Nanggulan, Kalibawang dan juga Lendah.
“Metode atau sistem SRI menitikberatkan pada pertanian organik, dalam hal ini pemupukan dan pembasmian hama dilakukan secara alami, natural. Selain itu juga, dengan menggunakan pengairan yang tidak membutuhkan banyak air,” tambah Kepala Dinas Pertanian Bambang Tri Budi Harsono.
Dengan sistem pertanian ini penggunaan pupuk organik diharapkan dapat lebih dioptimalkan. Selain itu metode SRI digunakan untuk mengoptimalkan produksi padi Ciherang. Besok, Ke depannya metode ini nantinya dapat diterapkan pada padi-padi lokal yang saat ini sedang dalam tahapan identifikasi penelitian.
“Harapannya hasil penerapan SRI dapat menghasilkan sembilan ton atau lebih dari sepuluh ton. Tak hanya Ciherang, namun juga bisa dikembangkan untuk padi lokal Kulonprogo, misal Melati Menoreh,” jelas Bambang.

 Sumber : Harjo

0 comments:

Post a Comment